Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketua MPR RI: Kalau Mau Pendidikan Berkualitas, Guru Harus Disejahterakan

BREAKING NEWS - Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menghadiri acara Penganugerahan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Pendidikan Masyarakat Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2017, di Bengkulu, Jumat (2017).

Acara tersebut juga dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Muhajir Effendy, Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Forkompimda Provinsi Bengkulu dan sekitar 1.400 peserta guru dan Tenaga Pendidikan PAUD seluruh Indonesia.

 

Dalam orasi kebangsaannya, Zulkifli Hasan sampaikan bahwa Pendidikan berkualitas dimulai dengan meningkatkan kesejahteraan Guru dan tenaga pengajar.

"Pendahulu sudah meletakkan dasar sistem pendidikan Indonesia. Mulai dari metode, kurikulum sampai anggaran 20 persen untuk pendidikan. Saya berkata demikian karena saya juga adalah lulusan pendidikan guru jadi sedikit banyak saya memahami pentingnya kiprah guru," tuturnya.

Ia berharap menghadapi persaingan bebas di era globalisasi ini, Guru ikut menanamkan nilai nilai kebangsaan untuk membentuk karakter bangsa.

"Pendidikan akan mewarnai alam pemikiran dan pada akhirnya akan membentuk pola pikir seluruh anak bangsa. Tentang bagaimana ia melihat bangsanya dan masa depannya," katanya.
Baca juga : REVISI UU ASN DI SAHKAN : SEBANYAK 439 RIBU TENAGA HONORER DI ANGKAT JADI PNS

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Muhajir Effendy, dalam kesempatan yang sama memberikan apresiasi kepada Ketua MPR Zulkifli Hasan atas perhatiannya kepada dunia penddikan nasional terutama kepada guru-guru.

"Pendidikan nasional akan maju jika seluruh elemen masyarakat menyadari pentingnya pendiidkan yang berkualitas. Berkualitas tidak perlu mahal. Pendidikan yang baik yang bisa menjangkau seluruh rakyat Indonesia, itu yang sedang diupayakan pemerintah," tutur Mendikbud. [https://liputanpendidik.blogspot.co.id/2017/10/ketua-mpr-ri-pendidikan-berkualitas.html]

Post a Comment for "Ketua MPR RI: Kalau Mau Pendidikan Berkualitas, Guru Harus Disejahterakan"